Sang kakak sangat terkejut ketika Eimi, seorang adik perempuan yang lemah lembut, pemalu dan takut bertemu orang asing, memintanya untuk mengajak pacarnya pulang untuk bertemu dengannya di lain waktu. Dia subjektif dan diam-diam merasa bahagia karena kakaknya menjadi semakin mudah bergaul dengan semua orang, jadi dia segera memberi tahu pacarnya tanpa mengetahui bahwa Eimi mempunyai niat yang sangat gelap dalam pikirannya. Akhirnya hari pertemuan telah tiba. Saat pacarnya sedang di dapur menyiapkan makanan, Eimi tiba-tiba berjalan mendekat dan bertanya apakah dia pernah berhubungan seks dengan adiknya. Begitu dia menjawab dengan malu-malu, dia segera duduk di pangkuannya, lalu merogoh penisnya dan berkata, "Kalau begitu biarkan aku melakukannya denganmu dulu." Tidak dapat bereaksi pada waktunya terhadap situasi seperti itu, meskipun dia menasihati adik perempuannya untuk tidak melakukannya, karena dia takut pacarnya akan tahu, dia harus diam-diam dan tanpa daya menikmati semua yang dia lakukan pada tubuhnya. Sejak saat itu, kisah cinta rahasia mereka mulai semakin sering terjadi.